Freya on Action


Yo…. nyobain duyu ah… yu Freya yang baru lahir ini… 
racikan Elementary emang dari dulu ciamik… smooth dan nyaris sempurna…. mungkin kekurangannya itu cuma satu… ga ready multimedia alias ga ada codec non-free nya (ini ngikutin Ubuntu) so.. mesti install dulu codec non-free nya biar mampu nonton berkas berekstensi mp3, mpg, avi dll
susah …. mudah lah… 😀
tinggal cari di software center atau via apt-get install xxx… syaratnya terhubung internet 😀

Keputusan developer GNOME yang mengganti GUI yang drastis dari stack desktop menjadi dynamic desktop memang patut disyukuri juga, berkat itu muncul beragam DE yang makin memperkaya pilihan pengguna Linux, dari yang cuma shell replacement (pengganti tampilan standar gnome shell) seperti punya blankon (Manokwari), sampai yang bikin DE baru salah satunya elementery yang dinamain Pantheon ini…

Rilis eOS kali ini juga sedikit heboh mengikuti hebohnya ISIS (Islamic State in Iraq and Syiria), karena awalnya code name nya adalah ISIS..:D

Nah kalo dinilai inilah nilai saya :
Tampilan : 9 dari 10
Kemudahan : 7 dari 10
untuk Pemula : 7 dari 10
Pantheon : 7 dari 10
Ngikut Ubuntu : 7 dari 10
Overal : 7.8 alias patut dicoba

oke… langsung saja nikmatin ya tembakan layar dari sayahnya :

Next Read
http://blog.elementary.io/post/116134677986/freya-is-here

First Glance Gobolinux 015


Gobolinux termasuk salah satu “badboy” di dunia Unix/UnixLike karena mbalelo dari jargon yang udah ditetapkan khususnya di pengaturan berkas nya alias di hirarki filesystem nya yakni melanggar standar yang sudah ada sesuai Filesystem Hierarchi Standard aka FHS…

di Gobo mengadopsi sedikit layaout dari sistem berkas nya MacOS karena ga adalagi itu pohon berkas sesuai FHS yang kayak ini :
/
-/home
-/bin
-/sbin
-/etc
-dll

tapi berkas sistem dikelompokkan berdasarkan fungsinya, nah kalo program ya ditaro di /Program , /System, /Data, /User dll… yang fresh install sistem pemberkasan Gobolinux kayak ini deh :

Filesystem Gobolinux
coba bandingkan sama punya Mac OS X ini :

rada mirip bukan….

nah setelah sekian lama hiatus, tahun 2014 kemarin, Gobolinux mengeluarkan rilis terbarunya yakni yang versi 015 yang mengadopsi Enlightenment 0.18 sebagai default Desktop Manager nya…. cuma ya itu, Gobo hanya menyediakan versi 32 bit aja.
Installnya gimana? gampang kok, Gobolinux 015 udah memanfaatkan livecd sebagai sarana instalasi, tapi emang musti terbiasa dengan cara install berbasis text ncurses yang mirip banget sama punya nya Slackware (yang pernah make slackware pasti ga kesusahan deh) 😀
yah segitu dulu ya? cara instalasi nya menyusul…. sibuk saya wkwkwkwk
 next read :

Tertipu : Edisi Flambe


Saya itu kadang suka coba-coba distro linux yang tidak biasa alias yang ga mainstream, semisal yang make Desktop Environment yang bukan DE yang tidak biasa seperti yang  make WindowMaker atau yang kali ini saya coba make Enlightment rilis terbaru (E19), karena biasanya di distro-distro yang mapan, Enlightment itu paling banter baru E17, yang kalah bling bling jika dibandingkan Gnome 3 atau  KDE.
Nah berdasar list nya distrowatch.com saya jadi nengok web nya flambe.tk katanya make Enlightment 19, akhirnya donlot …. mayan… gede.. 1,7 GB men…
tapi, kok web nya minimalis banget yak? nyimpen di mediafire, terus petunjuk penggunaannya di dropbox, sama petunjuk itu dibuat pake vbox… siap siap deh kuciwa… 😀
setelah donlot… dan coba di vbox… tada…. enelan kuciwa saya….ternyata cuma remasternya PCLOS … 
pas boot udah curigation sih… karena pake default dracut yang bawaannya fedora yang jadi basisnya PCLinuxOS…
pas udah masuk ke desktop… kok ya Enlightment nya ga se wah  punya Bodhy Linux atau elive, bahkan sama punya Gobolinux yang masih E18 aja kalah bling-bling…
pas buka terminology dan ketik uname -a… ternyata oh ternyata…. hehehe
jadi keinget GarudaOS yang dulu bikin heboh rakyat maya Indonesia…
see you
Pros : pake Enlightment 19 yang masih jarang dipaketin distro besar
cons : remaster PCLOS dan tidak punya repo mandiri,  hanya untuk 64 bit, Installer Jumbo, pemaketan E19 masih kurang yahud.

rekomendasi : buat koleksi ISO aja bagi yang kelebihan bandwitdh
sumber :

Screenshoot FlambeOS

Opini : Keep It Simple Stupid or Beautiful but Bloat


Keep it simple stupid…………………
Minjem kata-katanya Kelly Jhonson nih ceritanya… sebenarnya mau cerita tentang salah satu prinsip yang terkenal ini di aplikasikan dalam antar muka situs-situs proyek berbasis Open Source besar. Saya ambil contoh 4 situs yang menurut saya menjadi pelopor berkembangnya proyek berbasis opensource dan linux. Keempat situs tersebut adalah www.archlinux.org, www.slackware.com, www.debian.org, dan www.gentoo.org. Sebagai contoh, dibawah ini adalah skreensut dari situsnya slackware.
 Apa yang anda pikirkan??? secara tidak langsung ini sebenarnya menggambarkan prinsip yang dipegang oleh pengembang Slackware yang memang sangat terkenal dengan KISS nya itu…
atau coba lihat webnya Debian.org, juga sangat simpel.
Pertanyaannya, mengapa kok bikin web sesimple itu ya??? ada yang tau jawabannya ga????? 
Lalu bandingkan dengan situsnya Microsoft, Apple, dan Ubuntu…Contoh, perhatikan halaman mukanya apple.com

Full color man….

Mengapa kok beda banget ya??? padahal sama-sama mengembangkan Sistem Operasi…. ada yang bisa jawab….. ah sudahlah……..
Next Read :
Sari Kurma Sahara… Mau…?? Klik

First Impression :Haiku


Ehm… setelah berkeliling distrowatch liat-liat distro yang patut dicoba, akhirnya pilihan jatuh ke turunan BeOS yakni Haiku. Meskipun belum rilis stabil, tetapi OS satu ini pantas di coba; minimal via virtual machine seperti yang saya lakukan.
Kalo pada belum tau Haiku, ini penjelasan haiku project di situs mereka :
Haiku is an open source operating system currently in development that specifically targets personal computing. Inspired by the Be Operating System, Haiku is a fast, efficient, simple to use, easy to learn, and yet very powerful system for computer users of all levels. Additionally, Haiku offers something else over other open source platforms which is quite unique: The project consists of a single team writing everything from the kernel, drivers, userland services, tool kit, and graphics stack to the included desktop applications and preflets. This allows Haiku to achieve a level of consistency that provides many conveniences, and is truly enjoyable to use by both end-users and developers alike.”
Point pentingnya, Haiku merupakan turunan (terinspirasi oleh BeOS) dan menyasar pangsa pasar desktop. Meskipun baru rilis Alpha 4 (jauh dari stabil) Haiku cukup menawan untuk Operating System yang dibangun benar-benar dari awal.

Haiku versi alpha 4 juga sangat mudah dicoba via virtualbox, cukup donlot dan siapkan virtualmachine anda, terus boot dari ISO cd haiku, dan Haiku akan dapat dicoba via live cd.


Kalo mau install ke HDD tinggal klik installer dan ikuti langkah-langkahnya.

Overall, tampilannya masih sangat sederhana, kalo dibandingkan dengan DE di linux mungkin setara dengan XFCE atau LXDE  terutama fitur klik kanan untuk menampilkan menu dimana saja di desktop.

oke selamat mencoba…..

Next Read : 
3. brought to you by AttaqiGallery


News : Microsoft Indonesia Panik


Microsoft Indonesia makin panik nih, sampe sampe sudah bertindak layaknya polisi yang mau bersikap tegas kepada vendor komputer yang menjual produk tanpa  OS. weleh weleh… jos gandos…

Padahal adakah peraturan yang mengharuskan vendor komputer menjual produknya (PC/Laptop) harus dengan Operating System? lagi pula kalo vendor yang menjual PC/Laptop minimal menyertakan FreeDOS dalam paket penjualannya.

Lalu apakah yang dimaksud tanpa OS itu tanpa OS Windows? begitu naifnya juru bicara Microsoft Indonesia kalo begitu, yang menganggap OS itu cuma MS Windows dan Mac. Padahal masih banyak OS lain yang bisa jadi pilihan.

Kalo memang Windows nya tidak mau dibajak, ya bundel saja dengan hardware, persis yang dilakukan Apple, jangan jual apalagi rilis ke internet. ya toh, apapun yang sudah lepas di Internet, ya pasti ada caranya untuk di “bajak”…:D.

Vendor komputer juga mestinya dengan gampang berkelit dari tuduhan ini, karena memang mereka tidak menjual produknya tanpa OS, karena tetep menyertakan FreeDOS.

Nah, kalo sudah di tangan pelanggan kan sudah bukan kewenangan vendor lagi dong, mau di install Linux, BSD atau Haiku kan terserah mereka. kalopun beli yang ada OS WIndowsnya, saya pun tetep akan Install Debian OS kok…:D

Jadi, Microsoft waspadalah… pangsa pasar anda makin berkurang, tapi jangan curang dong….:D

Next Read :

  1. Koran Tempo Edisi Cetak Jumat, 21 Desember 2012
  2. brougth to you by AttaqiGallery

Distribution Release : ROSA Desktop.Fresh 2012


Ah… ngomongin rilis distro linux emang ga ada abisnya ya… hampir tiap hari ada aja yang rilis versi stabilnya..dijamin ga akan bosen nyobain linux deh… terima kasih buat distrowatch.com yang ngasih tau kalo ada rilis baru.
Nah, yang barusan rilis ini, namanya sama dengan nama penyanyi cewek Indonesia ROSA, meskipun aslinya dari Rusia….:D…
Kalo liat dari pengumuan rilisnya sih, ini distro berbasis fedora dengan memakai KDE yang udah di kustem abis.
yang paling pengen dicoba adalah, simplewelcome dan timeframe nya… yang keknya Fresh abis.. kayak namanya Desktop.Fresh
Berikut ini sedikit gambar dari rilisnya…
Next Read :
  1. distrowatch
  2. Rosa
  3. brougth to you by AttaqiGallery